Senge’ka
rimula wenni
Kubali
senge’tokko
Rigiling
tinroku
Artinya
:
Kenanglah
aku ketika malam mulai gelap
Niscaya
akan ku kenang pula dirimu
Ketika
aku terjaga di pertengahan malam
Sompe’ki
to pada sompe’
Tapada mamminanga
Tosilabuang
(Tapada malani laleng nasseddingie atitta
Tosilolongeng).
Artinya :
Marilah kita menempuh jalan yang dapat
menyatukan hati kita,
Agar kita dapat mencapai sebuah kesepakatan.
”Resopa
tammangingngi naletei pammase dewata seuwwa’e”
Artinya : ” Rahmat Allah akan turun kepada orang-orang bekerja keras
tanpa kenal sifat menyerah.”
”
Gelombang laut yang maha besar tak manpu menggerakkan air yang dalam.
Begitu pula iman bila dangkal permukaaannya gampang disambar ombak dan
terombang-ambingkan. Namun apabila iman terhujam dalam, gelombang macam
apapun tak akan manpu menggoyahkannya. Orang-orang yang benar-benar
beragama, kebal terhadap segala macam cobaan dan tekanan. Hidupnya
seimbang sehingga manpu menghadapi hari-harinya dengan tenang.”
Duwami
riala sappo unganna panasae belo kanuku’e
(Duwami riyala sappo lempu’e sibawa paccing’e). Artinya
; Dua yang yang dijadikan pagar adalah kejujuran dan kesucian. Pagar
diri setiap orang sebenarnya sudah cukup bila ia memiliki keduanya,
yaitu ia dapat memelihara sifat jujur dan perbuatannya bersih dari noda
dan pelanggaran.
Malempu adalah
makkebolai ada tongenge ri alena naiyya sampoengngi ada tongengnge
bellewe.
Artinya jujur itu adalah terdapatnya perkataan yang benar dalam diri
seseorang dan yang merusak kejujuran adalah pekataan dusta, atau sifat
yang suka berkata bohong. Bahkan ada ungkapan yang lain tentang
pengharapan yang tinggi atas berlansungnya suasana kejujuran dalam
sebuah masyarakat
Tennapodo mannennungeng lempu’e tettong tungke tenri
girangkirang. Artinya
; Semoga kekal suasana kejujuran (dalam masyarakat), berdiri dengan
kokoh tanpa ada yang menandinginya. Ini menandakan bahwa masyarakat
Bugis sungguh sangat menyukai kejujuran dan berharap akan berada di
dalam suasana itu terus-menerus.
Teppadaki
makkatenning paccimang riawa bakkaweng nipa’e (Pada sitarongekki’ siri’, iyaregga ripada jagai siri’ta). Artinya ; ”Kita harus saling menghargai, saling hormat
menghormati, saling menjaga diri supaya tidak terjadi saling menyakiti
dan saling mengumbar aib.” Itulah pokok harga diri manusia yang biasa
disebut sipakatau atau saling memanusiakan. Sehingga
terjadi keharmonisan hidup ditengah-tengah masyarakat.
”Sagala-sagala
tongeng iyapa nasagala tallepi mannessa’e (Macca-macca tongeng
iayapa natentu amaccangenna engkapa maddupa rigau’na). Artinya :
orang itu benar-benar pintar jika ia dapat membuktikan dengan kerja
nyata atas kepintaran atau ilmu yang diketahuinya itu.
Taro’i siri’mu ri onrong sitinaja’e”
Artinya : ”Tempatkanlah siri’mu (harga dirimu) pada tempat yang
sepatutnya.”
Upappada tinuluku rappe’ natuddu’solo’ temmappangewaku ( De upangewai, kegi-kegi maelo natiwi, kuwana lao. Agi-agi maela napugau de’tona kupangewai apa pura uwerenni
akkateppereng) Artinya : ’ Aku
tidak akan membatahnya dimana aku di bawa disitula kau berada. Apapun
yang dikerjakan aku tidak memprotesnya karena aku telah memberikan
kepercayaan kepadanya.
” Polo pang polo panni, Rekko elo’ ajjoareng tempeddingngi
tenripugau” (Walaupun
paha dan tangan terancam patang jika itu merupakan kehendak pimpinan
(panutan mereka), pantang tidak dilaksanakan). Tapi tentunya ini
didasari bahwa orang diberikan kepercaan itu memilki tanggung jawab
Massimangnga nasompereng passompe’ tebbolai padoma na sompe’ (
Massimangnga naparenta atau naatoro’ tau temmissengngengngi laleng
ripoasalamakengnge). Artinya
: Aku menyerah (tidak akan dapat menerima) diatur atau diperintah oleh
orang yang bodoh tidak mengetahui jalan yang dapat menyelamatkan kita
dari bencana dan bahaya. Jelasnya loyalitas diberikan kepada orang yang
berada dalam kebenaran dan memperjuangkan kebenaran. Janganlah
memeberikan loyalitas kepada orang yang salah dan meperjuangkan
kesalahan, karena kita mengendarai lopi sebbo’ (perahu bocor), yang
sudah jelas akan membinasakan kita di dunia mapun di akhirat.
Mauni buwaja bulu’ nalise’ ampeloi teyawa’ nalureng (Mauni
tomacca namaja’ sipa’na teyawa naparenta).
Artinya : ”
Meskipun orang itu cerdas tapi tidak memilki sipat yang baik maka sya
tidak ingin diperintah atau dituntun olehnya.” Jadi kecerdasan harus
bersanding dengan akhlak yang baik baru dapat diterima baik di
tengah-tengah masyarakat. Siapa yang disebut orang cerdas.
Tau magello’ akkalengna de’na napaccaireng, saba sampoenggi
akalengge iyanaritu sipa’ paccairengnge.
Artinya: ”Orang
cerdas adalah orang yang bagus akalnya (terarah pemikirannya), tidak
suka marah, karena yang menutupi akal pikiran manusia adalah sifat suka
marah. Jadi orang cerdas adalah orang yang memiliki akal pikiran yang
baik. Seperti ia dapat bersabar dalam menghadapi persoalan yang genting,
tahan banting terhadap ujian hidup, proaktif mencari solusi yang dapat
menyelasaikan urusannya dengan baik.
Wennang
pute mappesona eja’e mamminasa bali sipuppureng
(Narekko gauk mapaccing muwa, iyamua ripujie ripugau, waranika mewako
siamateng). Artinya : Jika
perbuatanmu adalah perbuatan suci (benar), perbuatan baik, maka aku
berani mati berjuang bersamamu. Jadi syarat keberanian adalah bersanding
dengan kebenaran dan kesucian perlakuan. Bila tidak maka keberanian itu
adalah keberanian yang buta. Berani karena benar takut karena salah.
’Narekko mateko rilalenna tongengnge, mate risantangikotu mbe’ Artinya : ”Jikalau kau mati dalam mempertahankan kebenaran,
maka matimu berada dalam kelezatan (mati dalam santan). ”
Iyasiya
minasakku pattana waliengngi assimellerengnge (Iyasiya teppaja uwammenasai passibali-baliengngi assipojingnge). Artinya : ”Masalah
yang tak pernah pupus dari idamanku adalah terwujudnya perasaan saling
menyayangi di antara kita”
Engkako
ritu sompereng deceng munawa-nawa lise’pa murewe.
(Mabelakotu lao
sappa’i decengnge, iyapa mulisu mulolongeppi muwakkattaiyye). Artinya : ”Kau telah pergi jauh mencari kebaikan
(keberuntungan), janganlah kembali sebelum dicapai apa yang
dicita-citakan”.
Sipanrasa-rasa
memeng jemma’e inappa’e siempe’ maberre’.
(Pada resomemengpa tauwwe inappa’e silolongeng sitiwi lao
rimadecengnge, rialebbirengnge). Artinya
: Dengan kerja sama yang baik orang-orang akan bersama-sama memperoleh
kebaikan, keberuntungan dan kemuliaan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar